Pengaruh TBT pada perubahan kelamin Kerang Laut

sumber gambar : blog.docking.id

Sejak 1970-an, TBT atau Tributylin merupakan salah satu contoh senyawa organotin yang digunakan sebagai biosida agresif cat antibiofouling pada hull kapal untuk mencegah pertumbuhan alga, bernakel dan organisme fouling lain. Senyawa TBT mengandung sebuah atom tin (Sn) yang terikat secara kovalen dengan tiga butyl (-) moeties dan berasosiasi dengan anion. TBT dilepaskan dari cat antifouling dan masuk ke dalam lingkungan laut. TBT berakumulasi dengan sedimen, khususnya pada area dengan banyak aktivitas perkapalan, seperti pelabuhan dan marina.

            TBT bertanggung jawab pada gangguan sistem endokrin di sejumlah kerang laut yang mengakibatkan perubahan perkembangan karakteristik organ kelamin yang pada awalnya jantan menjadi betina. Kapal yang dilapisi cat yang mengandung TBT dapat terlarut dalam air dan mengendap pada sedimen, kemudian terakumulasikan oleh kerang laut dan menyebabkan perubahan karakteristik organ kelamin tersebut. Selain itu, TBT menyebabkan gangguan sistem imun pada organisme dan shellfish membentuk perubahan formasi (malformation) cangkang setelah pelepasan TBT pada level rendah di air. Pengaruh daya racun TBT juga telah diamati pada area jalur perkapalan di laut terbuka.

            Pada sedimen, degradasi TBT ialah sangat lambat dimana waktu paruhnya diperkirakan sampai beberapa tahun. Studi sedimen di pelabuhan Aucklan (New Zealand) menunjukkan waktu paruh TBT mendekati 1.3-4.4 tahun, sedangkan berdasarkan percobaan mesocosm diperkirakan melebihi 19 tahun. Lebih lanjut, kestabilan TBT yang tinggi di media sedimen telah dikonfirmasi melalui dideteksinya konsentrasi yang tinggi di kedalaman core sedimen pada beberapa lokasi di pelabuhan.

            Pada manusia, efek yang ditimbulkan jika mendapati kontak langsung TBT menyebabkan iritasi pada mata dan kulit, dan secara potensial dapat menuju ke dermatitis. Akan tetapi belum didapati kasus keracunan makanan oleh TBT yang dilaporkan. Berbagai studi yang dilakukan pada ikan di Amerika dan Jepang memungkinkan manusia mengakumulasikan TBT.

Dikutip dari Agus (2001) Jurnal Teknologi Lingkungan.